Rabu, 19 Oktober 2011

Orang yg Mengajarkan Tentang Kelepasan dari Sengsara.

Etimologis India mengatakan, Guru berati "Orang yg Mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara." Ketika menfengar istilah ini kita tidak merasa kesulitan untuk mengartikannya. Kita selalu mengartikan bahwa guru adalah merekea yang mengajar di suatu lembaga pendidikan.

Zakiyah darajat (1992) mendefinisikan bahwa guru adalah pendidik profesional, karena guru itu telah memikul tanggung jawab dari dari orangtua peserta didik untuk mendidik anak2 nya.

Secara Legal formal, guru adalah orang yang mendapat Surat Keputusan (SK) baik dari pemerintah maupun swasta untuk melaksanakan kegiatan beelajar mengajar di sekolah atau lembaga pendidikan tersebut. menurut surat edaran (SE) Mendikbud dan BAKN Nomor 57686/MPK/1989, "Guru adalah pegawai Negeri Sipil (PNS) yg diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yg berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah (termasuk hak yg melekeat dalam jabatan)"

UU No 20 th 2003 tenteng Sistem Pendidikan Nasional, "pendidik merupakan teneaga profesional yg bertugas merencanakan dan melaksanakan proses dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi"

.... dan banyak lagi....

Minggu, 09 Oktober 2011

Mereka yang Berjuang Melalui Pendidikan


Saya sering mendengar orang berkata bahwa bangsa yang selalu ada di tiap negara adalah bangsa Cina. Tapi sekarang tidak demikian, hal ini menjadi bumerang bagi kita rakyat Indonesia. Tidak di pungkiri lagi bahwa dewasa ini bangsa Indonesia dapat ditemui di berbagai belahan dunia. Timbul permasalahan ketika keberadaan mereka terasingkan. Diantaranya banyak anak-anak kita di luar negeri tidak mendapatkan fasilitas yang memadai untuk mereka rasakan. Sabah-Malaysia misalnya, disana banyak anak-anak sulit akses pendidikan. Mereka kesulitas akses pendidikan karena pada umumnya tidak memiliki berkas-berkas untuk dapat bersekolah disana. Akhirnya mereka terlantar. Sebenarnya ada nota kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan malaysia tentang tenaga kerja. Tenaga kerja tidak boleh membawa keluarganya untuk menetap di Malaysia. Akan tetapi mungkin faktor psikologis  membuat para pekerja membawa serta keluarga mereka untuk menetap.

Dalam rangka menyediakan pelayanan terhadap kebutuhan pendidikan, Pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah Kementrian Pendidikan Nasional mengirimkan sekurangnya 150 orang sebagai tenaga kependidikan untuk mengajar di Sabah-Malaysia. 150 orang pendidik terpilih melalui sistem seleksi yang ketat dan terbagi dari 8 Universitas besar di Indonesia. Universitas tersebut diantaranya UPI Bandung, UNESA Surabaya, UNIMED Medan, UM Malang, UNTAN Pontianak, UNM Makasar, UNY Yogyakarta, UNJ Jakarta.
Seleksi yang diberikan sangatlah ketat dan kompleks. Seleksi diawali dari jam 9 pagi dan berakhir sekitar jam 8 malam. Materi Uji diantaranya kemampuan berbahasa Inggris, Psikotest, keterampilan berdiskusi, mikroteaching dan wawancara. Peserta dibatasi hanya 50 Orang dari setiap universitas. Dengan demikian 400 serjana (S1)dari berbagai jurusan mengikuti seleksi.

Peserta akan diberangkan melalui tiga tahap pemberangkatan, yaitu pada bulas september, November dan Mei. Mereka yang lolos seleksi akan mendapatkan pembekalan di Jakarta sekitar 4 hari dan di malaysia selama 2 hari. Setelah itu mereka di distribusikan ke beberapa distrik di Sabah. Selepas transit di distrik utama mereka akan ditempatkan kembali di daerah-daerah perladangan sawit yang jauh dari pusat kota. Satu daerah ladang mungkin akan ditempati sekitar 2-3 peserta. Bahkan hanya satu peserta yang dikirimkan ke daerah tersebut. Meskipun demikian setiap peserta diberikan tanggung jawabyang sama untuk memberikan pelayanan kepada bangsa dan negara melalui pendidikan.

Tugas mereka tidak hanya mengajar saja, tapi juga menyediakan atau menyelenggarakan pendidikan. Memang yang menjadi tujuan utama adalah mengajar, tapi tidaklah kita bisa mengajar jika tidak ada siswa. Zaman ini tidaklah sama dengan dahulu. Guru zaman dahulu dicari oleh muridnya, tapi sekarang ini guru-guru malah mencari murid. Mereka yang disana adalah anak-anak bangsa yang sulit mendapatkan akses pendidikan formal. Meskipun ada pola pikir tidak seperti yang seharusnya. Cukuplah bagi mereka untuk membaca dan berhitung. Ada juaga para orang tua yang berharap anak dan istri membantu pekerjaannya di ladang demi penghidupan mereka.  Oleh karena itu harus ada pendidikan lanjutan agar ada perubahan pola pikir.

Tenaga pendidik yang dikirim akan ditempatkan di HUMANA atau LC (Learning Centre). Humana adalah lembaga sosial yang menyelenggrakan pendidikan setingkat SD. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Malaysia. Sedangkan LC merupakan lembaga yang didirikan oleh Indonesia sebagai pendidikan tingkat lanjut dari SD (SMP ). Kurikulum yang digunakan pun kurikulum Indonesia.

Sepintas tugas ini mudah, tapi sebenarnya tidak demikian. Sebuah mobil dengan salah pengerjaan dapat kita kembalikan pada pabrik yang bersangkutan. Akan tetapi demikian dengan manusia. Apa yang terjadi jika kita memberikan pendidikan yang salah?. Oleh karena itu tanggung jawab yang besar harus dimiliki oleh setiap tenaga kependidikan dimanapun ia berada.




GURU ADALAH PROFESIONALITAS

Kamis, 29 September 2011

WE ARE


Dawai-dawai pelepah sawit menyambut kami, aromanya begitu asing. Bagi kita yang terbiasa dengan hiruk pikuk lingkungan di Indonesia, pengalaman disini begitu berbeda.

Sejauh mata memandang adalah pohon perkebunan kelapa sawit. udara yang panas (30 degree celcius). cultural yang berbeda hingga keanekaragaman budaya.

pertama yang menarik adalah kebun sawit yang luas. kayanya satu gunung sawit semua. gimana yhaklo kangen rumah. sono sini sawit semua.... yha sabar deh.


udaranya panas banget!! lebih terasa panasnya, dan panasnya itu berbeda seperti jakarta. kalo d jakarta panasnya itu menyengat. kata orang sunda mah "ngabelentrang" gituh klo d jakarta mah. disini panasny itu seperti beruap sedikit. ngaheablah kt orang sunda mah. Mungkin sekarang masih di daerah Tawaw, tawaw kan deket laut. 15 menit jalan kaki kynya. (hoho kok g dengar debur ombak yha.), barusan ditanyain sama tukang "make up" kamar katanya (service room ceuk urg mahg, tukang bersih!! aya2 wae), ktnya 10 menit bisa. saya tanya pantai ga ngerti dia, klo laut ngerti.... hweh..



Budaya atau kultural. hm.... disini tuh banyak orang indihe lalu lalang. dikota sih, mereka banyaknya berdagang. mungkin nanti kalo d ladang baru banyak orang2 indonesianya. disini gak ky di jakarta, jam 7 pagi aja udah semraut. disini jalan2 sepi, pertokoan itu kebanyakan buka jam 9 keatas. itulah mengapa disini gak ada tukang bubur, lho gak nyambung hehe...

Seperti itulah sekilas tentang Tawaw sabah Malaysia. kami adalah 54 orang terpilih tahap 1 untuk bekerja mendidik anak-anak kita di sabah- malaysia. dengan kualifikasi yang terpilih dengan spesifikasi keahlian kami akan dikirim untuk melaksanakan tugas tersebut. mengentaskan ketidakseimbangan pendidikan dan mengajarkan mereka apapun, agar mereka bangkit.

DOAKAN KAMI INDONESIA
DOAKAN KAMI UNTUK BERBAKTI KEPADA NEGARA MELALUI PENDIDIKAN

Jumat, 01 Juli 2011

Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter.... begitu pentingkah?

 Banyak yang berpendapat bahwa pendidikan karakter yang sedang dicoba untuk diterapkan di Indonesia gagal. Momennya adalah banyak dari siswa kita masih mencontek dalam ujian, parahnya lagi ada istilah contek masal. Bagaimana kita bisa berpendapat demikian, toh pendidikan karakter yang digembar-genborkan tersebut memang tidak berjalan.

Jika pendidikan karakter ini berjalan, mungkin saja akan ada perubahan yang positif terhadap perkembangan sumber daya manusia Indonesia.
Amiin.

 Pendidikan Karakter
Pencetus pendidikan karakter yang menekankan dimensi etis-spiritual dalam proses pembentukan pribadi ialah pedagog Jerman FW Foerster (1869-1966). Pendidikan karakter merupakan reaksi atas kejumudan pedagogi natural Rousseauian dan instrumentalisme pedagogis Deweyan.
Lebih dari itu, pedagogi puerocentris lewat perayaan atas spontanitas anak-anak (Edouard Claparède, Ovide Decroly, Maria Montessori) yang mewarnai Eropa dan Amerika Serikat awal abad ke-19 kian dianggap tak mencukupi lagi bagi formasi intelektual dan kultural seorang pribadi.
Polemik anti-positivis dan anti-naturalis di Eropa awal abad ke-19 merupakan gerakan pembebasan dari determinisme natural menuju dimensi spiritual, bergerak dari formasi personal dengan pendekatan psiko-sosial menuju cita-cita humanisme yang lebih integral. Pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk menghidupkan kembali pedagogi ideal-spiritual yang sempat hilang diterjang gelombang positivisme ala Comte.
Tujuan pendidikan adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial si subyek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Bagi Foerster, karakter merupakan sesuatu yang mengualifikasi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas yang mengatasi pengalaman kontingen yang selalu berubah. Dari kematangan karakter inilah, kualitas seorang pribadi diukur.

Empat karakter
Menurut Foerster ada empat ciri dasar dalam pendidikan karakter. Pertama, keteraturan interior di mana setiap tindakan diukur berdasar hierarki nilai. Nilai menjadi pedoman normatif setiap tindakan.
Kedua, koherensi yang memberi keberanian, membuat seseorang teguh pada prinsip, tidak mudah terombang-ambing pada situasi baru atau takut risiko. Koherensi merupakan dasar yang membangun rasa percaya satu sama lain. Tidak adanya koherensi meruntuhkan kredibilitas seseorang.
Ketiga, otonomi. Di situ seseorang menginternalisasikan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat dilihat lewat penilaian atas keputusan pribadi tanpa terpengaruh atau desakan pihak lain.
Keempat, keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan merupakan daya tahan seseorang guna mengingini apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas komitmen yang dipilih.
Kematangan keempat karakter ini, lanjut Foerster, memungkinkan manusia melewati tahap individualitas menuju personalitas. ”Orang-orang modern sering mencampuradukkan antara individualitas dan personalitas, antara aku alami dan aku rohani, antara independensi eksterior dan interior.” Karakter inilah yang menentukan forma seorang pribadi dalam segala tindakannya.

Pendidikan Karakter di Indonesia

Banyak yang berpendapat bahwa pendidikan karakter yang sedang dicoba untuk diterapkan di Indonesia gagal. Momennya adalah banyak dari siswa kita masih mencontek dalam ujian, parahnya lagi ada istilah contek masal. Bagaimana kita bisa berpendapat demikian, toh pendidikan karakter yang digembar-genborkan tersebut memang tidak berjalan.

Jika pendidikan karakter ini berjalan, mungkin saja akan ada perubahan yang positif terhadap perkembangan sumber daya manusia Indonesia.

Amin. 

Senin, 16 Mei 2011

Sekolah Alam dan Pendidikan Karakter


Banyak orangtua yang terpaksa menghelan nafas panjang ketika mendengar carut marut sistem pendidikan di Indonesia. Mereka, para orangtua itu, hidup di tengah gempuran media massa yang mengkritik habis-habisan pola didik sekolah-sekolah negeri ini.
 
Pengetahuan tentang Psikologi Anak juga meningkat di kalangan orangtua. Mereka menjadi semakin paham bahwa prestasi akademik tidak boleh dijadikan satu-satunya tujuan.

Semakin kemari semakin sering mendengar istilah caracter building atau yang juga populer disebut dengan pendidikan karakter. Ini muncul sebagai alternatif dari pendidikan formal yang selama ini dinilai hanya memperhatikan atau mementingkan aspek kognitif (kecerdasan otak) dan terkesan mengabaikan kecerdasan interpersonal.

Kecerdasan interpersonal sebatas yang saya tahu adalah kemampuan seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Kecerdasan ini bisa disebut juga kecerdasan sosial yang didalamnnya terdapat kemampuan berempati terhadap orang lain, pandai beradaptasi, mengorganisir kelompok yang juga berarti terlatih dalam hal kepemimpinan dan memiliki tanggungjawab yang tinggi. Nah unsur-unsur inilah yang tampak luput dari perhatian pendidikan formal yang selalu mengukur kecerdasan dan prestasi dalam tuangan angka pada raport. Hal tersebutlah yang disinyalir menjadi penyebab menjamurnya prilaku korup, aparat hukum yang mbalelo dan kerusakan-kerusakan lain yang disebabkan oleh kecerdasan manusia: tepatnya sumberdaya manusia dengan karater yang sudah terbentuk sedemikian rupa.

Untuk tingkat SD (kemarin lalu, objek yang saya lihat kelas 2 SD), setiap anak akan diajarkan menjadi pemimpin dan mereka akan bergiliran mengkoordinir dan merasakan menjadi pemimpin kelompok atau kelasnya. Sangat dibiasakan berdiskusi dan mengungkapkan pendapat. Sudah diajak dan dilatih melakukan observasi ke lapangan, misalnya berkunjung ke sebuah pelabuhan. Setelahnya, murid akan melaporkan observasinya dalam sebuah karya tulis untuk dipresentasikan.

Begitupun dalam bidang ilmu pengetahuan hayati, akan ada kelas menanam sayurang dan berternak; budidaya berbagai macam ikan atau itik dengan menggunakan  sejumlah lahan  yang memang khusus diperuntukkan untuk hal tersebut. Hasilnya pun tetap akan dipresentasikan dalam sebuah karya tulis. Menurut salah satau orang tua, menulis sudah dimulasi sejak kelas 1 SD, menulis bebas (singkat, sederhana) dan tetap memperdengarkan hasil karyanya kepada teman-temannya.

Hingga nanti ia duduk di kelas 5 atau 6 SD sudah diterjunkan di lapangan untuk berkomunikasi dengan pihak luar atau sebuah lembaga publik.  Ya, tentu sebelumnya ada komunikasi antara guru atau orang tua dengan pihak-pihak yang dituju. Hingga pada hari H, anak didik membawa proposal kegiatan  yang dibuat kelompoknya dan kemudian mempresentasikan proposal tersebut.  Pihak-pihak yang dituju selama ini: Telkom, Bank Mandiri, BNI, LSM, perguruan tinggi  juga kedutaan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik  dengan Indonesia.

Di sekolah umum, seorang anak belajar duduk di kursi dengan setting satu arah. Di mana anak mengikuti gaya mengajar guru. Kalau di sini kita balik, guru mengikuti gaya belajar anak. Karena setiap anak kan punya tipotologi sendiri-sendiri. Ada yang senang melihat dan mendengar, ada yang kinestetik suka lari-lari. Di sini juga ada outbond untuk pembelajaran ekstrakulikuler.

Minggu, 15 Mei 2011

Buku Sekolah Elektronik (BSE) SMP Kelas VIII

[kelas VII] - [Kelas VIII] - [Kelas XI]
------------------------------------------------------------------------------
 Matematika

1. Matematika
Mudah Belajar Matematika kelas VIII

  Pengarang : Nuniek Avianti Agus
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (5,218 MB)

2. Matematika
Matematika Konsep dan Aplikasinya
Pengarang : Dewi Nuharini, Tri Wahyuni
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (6,245 MB)

3. Matematika
Matematika Kelas 2 SMP

Pengarang : Endah Budi Rahaju , R.Sulaiman, etc 
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (3,997 MB)

Ilmu Pengetahuan Alam

1. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII

Pengarang : Pratiwi P, Kuswanti, Rahardjo
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (16,558 MB)

2. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII

Pengarang : H.Moch. Agus Krisno, Mucharam
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdikinas
Download ( 11,783 MB)

3. Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII

Pengarang : Wasis, Sugeng yuli
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (11,739 MB)

4. Ilmu Pengetahuan Alam
Belajar IPA Membuka Cakra Alam Sekita

Pengarang :  Karim,  Kaniawati, Fauziah
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (6,659 MB)

Ilmu Pengetahuan Sosial

1 Ilmu Pengetahuan Sosial
Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu

 Pengarang : Sri Sudarmi, Waluyo
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (11,835 MB)

2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas 2

 Pengarang : Legawa Sugiharsono Dalyono
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (5,839 MB)

3. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/MTs

Pengarang : Herjunanto,Sutanto, Purwanto
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (8,812 MB)

4. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial

Pengarang : Sanusi Fattah
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (3,756 MB)

Bahasa Indonesia

1. Bahasa Indonesia
Bahasa dan Sastra Indonesia
Pengarang :Hariningsih, Wisnu, Lestari
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (1,693 MB)

2. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia Bahasa Bangsaku

Pengarang : Sarwiji Suwandi Sutarmo
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (2,704 MB)


3. Bahasa Indonesia
Terampil Bahasa Indonesia 2

  Pengarang : Dewaki Kramadibrata, Dewi Indrawati
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (2,887 MB)

4. Bahasa Indonesi
Bahasa Indonesia Indonesia Kelas VIII

Pengarang :  Laksono, Bambang Yulianto, Harsiati
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (2,210 MB)

5. Bahasa Indonesia
Bersastra dan Berbahasa Indonesia

Pengarang : Asep Yuda Wira Jaya, Sudarmawati
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (8,387 MB)

6 Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia Kelas 2

Pengarang : Yulianti Setyorini, Wahono
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (5,279 MB)

7.Bahasa Indonesia
Bahasa dan Sastra Indonesia 2
 Pengarang : Maryati dan Sutopo
Penerbit : Pusat Perbukuan Diknas
Download (1,071 MB)

Pendidikan Kewarganegaraan

1. PKn
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 2

Pengarang : Dadang Sundawa, Priyanto, etc
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Download (3,036 MB)



Minggu, 17 April 2011

PILAR-PILAR KESUKSESKAN GURU

Dalam mutiara hikmah dikatakan, ”Aththoriqotu ahammu minal maddah, wal ustadz ahammu minaththoriqoh, wa ruhul ustadz ahammu min kulli syaiin.” (Metode lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada metode, dan ruh (semangat) guru lebih penting dari semua itu). Sebab, dengan ruh tersebut guru mampu menghidupkan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan sentuhan kasih, sayang, dan cintanya pada anak didik.

Guru sebagai pendidik merupakan gerbang awal dalam pembentukan kepribadian siswa, bagi terwujudnya manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Di tangan Guru terletak masa depan bangsa. Guru adalah arsitek peradaban.Maju mundurnya sebuah bangsa ke depan berada di genggaman guru.

Berkaitan dengan peran membentuk kepribadian itu, Mahmud Samir al-Munir dalam kitabnya, Al-Mu’allimur Rabbani, menyebutkan tujuh pilar kesuksesan seorang guru.

Pertama, semangat yang terkontrol. Seorang guru mesti menjadi orang yang ulet, telaten, peduli, dan memiliki tekad yang memadai.
Sebab, peserta didik memerlukan hal baru, tambahan informasi, perhatian, dan didikan yang baik darinya.

Kedua, ilmu yang terus berkembang
. Ia mempunyai dua kelebihan, yakni kelebihan horizontal (pengetahuan luas) dan vertikal (menguasai bidangnya secara mendalam). Guru yang enggan membaca lambat laun akan kekeringan wawasan seiring permasalahan yang muncul. Hendaknya mempunyai perpustakaan sendiri walaupun sederhana.

Ketiga, perencanaan yang rap
i. Perencanaan pendidikan yang matang, tertulis dan tersusun rapi, serta dalam jangka waktu tertentu, terukur, dan realistis agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Istilahnya, ‘TUKER-KERIS’ (TUlis apa yang anda KERjakan, dan KERjakan apa yang anda tulIS).

Keempat, variasi kecerdasan. Guru itu seperti sungai, ia memberi minum kepada orang-orang yang kehausan, mengalir deras ke setiap lembah,mengubah tandusnya akal menjadi pengetahuan yang berbunga di lembah pengetahuan yang beraneka ragam.

Oleh karena itu, guru harus menjadi bapak bagi siswanya dalam ikatan batin,
seolah menjadi syekh dalam pendidikan rohani, menjadi pendidik dalam penyampaian ilmu, menjadi teman dalam penyampaian curhat, dan menjadi pemimpin dalam keteladanan.

Kelima, kepemimpinan yang bijaksana. Tidak cukup seorang guru hanya menyampaikan materi pelajaran tanpa memenuhi tujuan pendidikan sesungguhnya, yakni menanamkan nilai-nilai luhur, mengembangkan potensinya menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Keenam, menjaga celah
. Guru adalah arsitek peradaban. Masa depan anak didik adalah amanah di pundak guru. Baiknya generasi muda ke depan tergantung kepada kesungguhan guru dalam mempersiapkan anak didiknya. Oleh karena itu, guru harus mampu menjaga celah di bidang pendidikan. Sebab, jika pendidikan tidak bisa diharapkan, tunggulah akan kehancuran. Syauqi pernah berkata, ”Jika guru berbuat salah sedikit saja, akan lahirlah siswa-siswa yang lebih buruk lagi.”

Ketujuh, tidak mengenal putus asa. Kenyataan terkadang membuat guru sedih dengan fakta dekadensi moral pada generasi muda. Orang yang bertekad lemah, kadang menyatakan bahwa generasi sekarang tidak bisa diharapkan, tak ada harapan akan perbaikan. Tetapi, guru harus yakin, bahwa impian hari ini adalah kenyataan esok hari. Karena itu, guru perlu terus berbuat dan meninggikan bendera kebajikan guna menyiapkan generasi mendatang yang lebih baik.

Bila pilar-pilar di atas mampu diejawantahkan dalam dunia pendidikan maka tidak menutup kemungkinan pembentukan anak didik menjadi manusia seutuhkan (cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual) akan mudah terwujud. Semoga.TG


"Majalah Guru Profesional: Teachers Guide"

Selasa, 15 Maret 2011

Buku Sekolah Elektronik (BSE)

[kelas X] - [Kelas XI] - [Kelas XII]
--------------------------------------------------- 
 Matematika

Matematika Penjualan & Akuntansi
Pengarang : To'ali
Penerbit : Pusat Perbukuan Diknas
Tahun : 2008
Download


Ilmu Pengetahuan Alam

Biologi

Fisika

Fisika Non Teknologi Jilid 2
Pengarang : Mashuri,dkk.
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download


Kimia

Ilmu Pengetahuan Sosial

Bahasa Indonesia

Berbahasa Indonesia
Pengarang : Mokhamad Irman, Tri Wahyu Prastowo dan Nurdin
Penerbit : Pusat Perbukuan Diknas
Tahun : 2008
Download


Bahasa Dan Satra Indonesia
Pengarang : Marthasari, Kristari Yuningsih, F.X Sumarjo
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008
Download (4,246 MB) 



Pendidikan Kewarganegaraan

Perikanan dan Pertanian serta Agrobisnis

Budidaya Ikan Jilid 2
Pengarang : Gusrina
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008


Biologi Pertanian Jilid 2
Pengarang : Amelia Zulyanti Siregar,S.Si,M.Pd,dkk
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download 


Perhotelan dan Pariwisata

Akomodasi Perhotelan Jilid 2
Pengarang : Ni Wayan Suwithi,dkk
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download  



Kecantikan dan tata rias serta tata busana

Tata Kecantikan Kulit Jilid 2
Pengarang : Herni Kusantati
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download
 


Kesehatan dan Farmasi

Ilmu Kesehatan Jilid 2
Pengarang : Heru Nurcahyo
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download



 Teknik Industri

Teknik otomasi Industri Jilid 2
Pengarang : Agus Putranto, dkk.
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download


Sabtu, 26 Februari 2011

Buku Sekolah Elektronik (BSE)

[kelas X] - [Kelas XI] - [Kelas XII]
--------------------------------------------------- 
 Matematika

Pengarang : Pangarso Yuliatmoko, Dewi Retno Sari S.
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Nugroho Soedyarto, Maryanto
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Wahyudin Djumanta, R. Sudrajad
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Sosial

Bahasa Indonesia

Pengarang : Euis Sulastri, Michel Karateam, F.S. Waluyani
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Gunawan Budi Santoso, Wendi Widya R.D.
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Adi Abdul Somad, Aminudin, Yudi Irawan
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Yudi Irawan, Adi Abdul Somad dan Aminudin
Penerbit : Pusat Perbukuan Diknas
Tahun : 2008

Download  

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahasa Inggris

Pengarang : Ahmad Doddy, Ahmat sugeng, Effendi
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Joko Priyana, Riandi, Anita P. Mumpuni
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Joko Priyana, Zayin A.M.,Eka Denis M.
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download




Buku Sekolah Elektronik (BSE)

[kelas X] - [Kelas XI] - [Kelas XII]
--------------------------------------------------- 
 Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Sosial

Bahasa Indonesia

Pengarang : Sri Utami, Sugiarti, Suroto, A. Sosa
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Adi Abdul Somad, Aminudin Yudi Irawan
Penerbit : Pusat Perbukuan
Tahun : 2008

Download

Pendidikan Kewarganegaraan

Bahasa Inggris

Pengarang : Ahmad Doddy, Ahmat sugeng, Effendi
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download 

Pengarang : Joko Priyana, Virga Renitasari, A.R. irjayani
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Rabu, 23 Februari 2011

Buku Sekolah Elektronik (BSE) SMP Kelas IX

[kelas VII] - [Kelas VIII] - [Kelas XI]
------------------------------------------------------------------------------
 Matematika

Pengarang : Nuniek Avianti Agus
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Wahyudin Djumanta, Dwi Susanti
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : R.Sulaiman , Toto Nusantara , Kusrini , Ismail
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download
Pengarang : A. Wagiyo, Sri Mulyono, Susanto
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Ichwan dan Masduki
Penerbit : Pusat Perbukuan Diknas
Tahun : 2008

Download

Ilmu Pengetahuan Alam

Pengarang : Nur Kuswanti, Rahardjo, Sifak Indana, Wasis
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download


Pengarang : Elok Sudibyo, Wahono Widodo, Wasis
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download


Pengarang : Sukis Wariyono, Yani Muharomah
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download


Pengarang : Dewi Ganawati, Sudarmana, Wiwik R.
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008
Download 


Ilmu Pengetahuan Sosial

Pengarang : Nanang Herjunanto, Sutarto, Bambang Tri Purwanto
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008
Download

Pengarang : I Wayan L., Sugiharsono, M. Enoh, Teguh D., M. Nur
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008
Download

Pengarang : Ratna Sukmayanti,Thomas R
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Sanusi F., Jono T., Juli W., Mohammad Taukit S.
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Bahasa Indonesia

Pengarang : Sarwiji Suwandi Sutarmo
Penerbit : Pusat Perbukuan
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Dwi Hariningsih, Bambang Wisnu, Septi Lestari
Penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Maryati dan Sutopo
Penerbit : Pusat Perbukuan Diknas
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Wahono, Yulianti Setyorini
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Tri Retno Murniasih, Sunardi
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Nas Haryati, Suhardi, Siti Cholisatul
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Atikah Anindya Rini, Yuwono, Suhartono
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Asep Yuda Wirajaya, Sudarmawati
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pendidikan Kewarganegaraan

Pengarang : A.T. Sugeng Priyanto Djaenudin Harun
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download


Bahasa Inggris

Pengarang : Artono Wardiman, Masduki B. Jahur, M. Sukiman
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Pengarang : Gunarso Susilohadi, Suharso, Dwi Anggani
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun : 2008

Download

Entri Populer